Langsung ke konten utama

Cerita Ibu Baru part 1

Ini kisah dari pengalaman yang aku lalui setelah menjadi Ibu. Ibu baru dari anak pertamaku.
Tentu cerita yang aku bagikan tidak bisa dibandingkan, disamakan, atau dijadikan pegangan. Karena setiap cerita tentu memiliki sebab musabab yang berbeda pula, bukan?
Jadi seorang ibu, pernah merasa bosan tidak sih? Aku jawab 'Iya. Pernah'. Pernah merasa bosan bukan berarti suatu hal yang sangat buruk. Bosan bukan brrti akan meninggalkan. Bosan belum tentu tidak bahagia. Aku tetap bahagia menjadi ibu. Betapa bersyukurnya aku jadi seorang ibu.
Lalu, bagaimana dengan bosan itu sendiri?
Ak berumah tangga secara mandiri, hanya ada aku, suami, dan anak. Dari subuh, aku sudah harus bangun beribadah lantas mengerjakan berbagai macam pekerjaan layaknya seorang istri dan ibu. Memasak dari nasi, sayur dan lauk. Belum selesai, aku juga memasak sendiri untuk anakk untuk Mpasinya yang saat ini 8m. Aku juga menyuapinya selesai memasak, kalau masih bis disambi, aku cuci piring bersama kawan-kawannya. Mandikan anak, menidurkan anak. Dilanjut beberes rumah dari rapihin mainan, nyapu sana sini, rapihin barang rumah. Dan terakhir mencuci baju sekeluarga.
Anak bangun sudah harus selesai mandi, kalau blm mandi anak sudah bangun? yasudahlah. Kerjaan ibu selanjutnya? Ngajak main anak- menidurkan anak- beberes rumah. Hanya itu, tapi hal seperti itu dilakukan setiap hari setiap saat dan diulang-ulang. Nggak ada jam istirahat/me time? Adalah, tentu ada. Hanya saja sangat sedikit dan terasa terburu-buru. Makan rasanya tak nikmat, mandi apalagi dikamar mandi rasanya terngiang suara anak nangis pdhl ya lg tidur, sholat terburu, buka Hp gak fokus. Hah. Tapi gak segitunya juga, kalau anak ada yang jagain, me time juga udah kayak rasa liburan. Haha.
Ya, karena aktifitas sebagai ibu dirumah begitu2 saja tentu akan banyak menimbulkan rasa bosan. Dari rasa bosan ini lalu sering timbul emosi yang bergejolak. Tiba2 pgn marah aja, apalagi ke suami, duuhh sampai sering nyesel kalau udah sadar. Kerjaan rumah juga sering terabaikan karena rasa bosan. Akhirnya ya rumah berantakan. Setelah dirasa, bosan ini meskipun terlihat sepele ternyata berbahaya bagi si ibu maupun keluarganya. Terutama bagi si ibu itu sendiri. Jiwanya jadi kacau, hatinya resah, pikirannya semakin nggak jelas buat mikir.
Aku sendir sangat percaya dengan motto ' ibu bahagia, seisi rumah bahagia'. Jadi sangat dan harus seorang ibu itu bahagia. Ibu bahagia mengerjakan pekerjaan rumah yang sangat membosankan itu dengan hati yang lapang, ikhlas.
Lalu bagaimana membuat ibu bahagia? Tidak melulu dengan uang kok.
1. Berbicara
Iya, ajak ibu berbicara dan bercerita. Cb tanyakan, bagaimana hari ini dirumah? Bagaimana makan anak hr ini? Sudah makan, mandi? dll. Tak apa, dia selalu cerita tentang keluh kesahnya, karena memang pasti banyak keluhnya bukan ? Eh, ingat ya ibu berkeluh kesah bukan brrti dia tidak suka. Betapa leganya seorang ibu diajak berbicara, apalagi masalah anak, pasti semangat kan.
2. Keluar Rumah
Bapak2 yang bijaksana jiwa raganya, ajaklah istri anda keluar dr rumah, sekedar jalan2 ke tetangga, beli jajan, atau belanja kebutuhan rumah. Asal itu bersama suami dan anak, pasti ibu bahagia.
3. Kerumah Orangtua
Meskipun sudah menjadi ibu, dia tetaplah seorang anak dari bapak ibunya. Dia juga punya rasa rindu dengan orang tuanya, dengan kenangan disetiap sudut rumahnya. Ajaklah dia 'pulang'.
Sudah sepantasnya, pekerjaan dan masalah dalam rumah tangga dihadapi bersama bkan hnya istri atau suami sj, tp bersama-sama. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASJID KERATON: MASJID TAQWA WONOKROMO: PENINGGALAN KEBUDAYAAN YOGYAKARTA.

SEJARAH BERDIRINYA MASJID TAQWA WONOKROMO Masjid wonokromo berdiri pada tahun 1755 Masehi, dengan sengkalan “Nyoto Luhur Pandhito Ratu” 1682 tahun Jawa. Didirikan oleh K.H Muhammad Faqih alias Kyai Welit. Didiirikan diatas tanah perdikan anugerah dari Sultan Hamengku Buwono I, setelah Kyai Muhammad Faqih diangkat sebagai Penghulu Keraton. Tanah perdikan ini masih berupa hutan ( alas ) yang penuh dengan pohon awa-awar, maka terkenal dengan sebutan alas awar-awar . Sebagai bentuk rasa syukur karena dianugerahi tanah itu, KH. Muhammad Faqih lalu mendirikan masjid di ujung tenggara alas awar-awar tersebut. Ketika meresmikan pendirian masjid yang masih sangar bersahaja dan sederhana itu, Sultan Hamengku Buwono I berkenan hadir. Kemudian Sultan memberikan nama alas awar-awar itu dengan nama: ( wa an-na karoo-ma ) dengan arti “supaya benar-benar nulia”, dengan harapan supaya penghuni kampung ini benar-benar mulia karena beribadah kepada Allah. K.H Muhammad Faqih alias Kyai Welit

WISATA ALAM BARU DIENG:WONOSOBO (PUNCAK SEROJA)

Awal th 2017 saya mulai dg berwisata ke Dieng. Kenapa Dieng? Saya orang Jogja dan ingin merasakan suasana berbeda saja. Perjalanan dari Jogja saya tempuh selama 3.5 jam lewat jalur alternatif Magelang. Jalanan jauh lebih sepi. Sayangnya hampir 2.5 jam terguyur hujan krn musim hujan. Okay, saya menginap di sodara saya daerah Wonosobo dekat Telaga Menjer (kapan2 saya tulis). Langsung saja: Bukit Seroja adl wisata baru di Wonosobo jadi masih sangat sepi. Beli tiket dl dibawah dg harga 5rb/orang (meskipun tiket tulisannya 3rb). Untuk ke puncak sebenernya bs pake motor, tp krn saat itu musim hujan, jalanan msh tanah shg sangat licin dan berbahaya kalau maksa. Walhasil saya jalan kaki. Sepanjang perjalanan menuju puncak kita bs lihat pemandangan telaga menjer dari atas, kabut, daaan hamparan kebun teh. How wonderful! Kereen bgt. Sampai puncak ada gazebo2 kecil untuk beristirahat sembari menikmati pesona alam wonosobo. Apalagi ada sensasi superr dingin. FYI: cuaca saat saya kesana 18 de